Sinopsis Chandra Nandini Episode 53 Part 1 Tayang Sabtu 24 Februari 2018
Masterkids SEO - Sinopsis Chandra Nandini Episode 53 Part 1 Tayang Sabtu 24 Februari 2018, Nandini terus berjalan dgn tertatih2 & berdoa semoga Dewa memberinya kekuatan. Chandra yg berhasil melumpuhkan semua musuh2nya berpikir bahwa semua serangan pada Nandini membuktikan ada seseorang yg tdak ingin Nandini menuntaskan pooja nya & Chandra bertekad utk menangkap orang tersebut. Chandra kemudian mengejar Nandini mengkhawatirkan keadaannya yg terluka. Lelaki suruhan Apama pun kesal alasannya yaitu Nandini bisa bertahan.
Chandra berkata akan mengeluarkan panah tersebut alasannya yaitu takut itu panah beracun. Nandini menolak utk berhenti alasannya yaitu bila Chandra mencabut panahnya maka kakinya akan berdarah & dirinya tdak akan bisa berjalan menuntaskan pooja nya. Nandini berkata bahwa dirinya bisa menahan rasa sakitnya.
Malti menemui Moora & Moora menegurnya alasannya yaitu keteledorannya menciptakan Bindusara hilang. Helena pun berbisik pada ibunya bertanya siapa kira2 yg berada dibalik semua ini. Apama bahkan juga penasaran siapa orang tersebut tapi Apama merasa senang alasannya yaitu ketika ini orang tersebut sudah cukup membantunya dgn menculik Bindusara. Moora bertanya sekali lagi pada Malti perihal keberadaan Bindusara.
Chanakya muncul sambil menggendong Bindusara & menyampaikan kalau Bindusara aman. Moora begitu senang & eksklusif menggendongnya. Moora bertanya siapa yg sudah membawanya. Chanakya menyampaikan kalau Bindusara bekerjsama bersamanya & Malti yg membantunya utk merencanakan keamanan bagi Bindusara. Chanakya menambahkan bahwa semua drama penculikan itu hanya pura2 alasannya yaitu Bindusara sudah di tempatkan di daerah yg kondusif sebelum beliau diserang. Pandugarthi menatap Chanakya dgn penuh kemarahan. Moora pun bertanya siapa yg ingin menyerang cucunya. Chanakya memberi klarifikasi kalau mereka yaitu keluarga kerajaan & niscaya memiliki musuh yg tak akan ada hentinya & kali ini musuh mereka yaitu seseorang yg berada didlm istana & Chanakya berjanji akan segera menemukan siapa orang tersebut kemudian Chanakya beranjak pergi. Pandugarthi berpikir betapa cerdas nya Chanakya.
Chandra Nandini datang di tepian sungai. Chandra berbicara pada Nandini utk tdak perlu memaksa masuk ke dlm sungai tapi Nandini berkata bahwa itu sudah menjadi aturan yg akan di ikutnya & Dewa niscaya akan melindunginya. Nandini meminta Chandra utk tdak terlalu mencemaskannya. Dgn kaki terluka Nandini mulai melangkah masuk ke dlm sungai dgn perlahan2. Chandra berpikir betapa keras kepalanya Nandini & Chandra merasa harus melaksanakan sesuatu semoga Nandini tetap baik2 saja .
Chandra kemudian mengikat pinggangnya dgn ranting2 pohon & mengikat ujung ranting yg lain ke badan Nandini dgn melemparnya pada Nandini yg sudah mulai masuk ke tengah sungai seraya menyampaikan bahwa ini bukan jebakan. Nandini percaya dgn ucapan Chandra & menyuruhnya memegang dgn erat.
Nandini kemudian memulai ritual dgn menenggelamkan diri utk mengambil air & memasukkannya dlm gucinya tapi kemudian Nandini tdak muncul2 lagi. Chandra panik & menarik uluran rantingnya tapi ranting tersebut putus & Chandra eksklusif menerjunkan diri ke dlm sungai.
Di kamar, Apama berbicara pada Helena bahwa mereka sudah mencoba banyak sekali upaya tapi seseorang selalu membantu Nandini. Tapi Apama yakin kali ini Dewa akan membantunya alasannya yaitu tdak akan ada seorangpun yg akan membantu Nandini di dlm hutan & Nandini tdak akan pernah kembali lagi ke istana & tdak akan pernah lagi masuk ke dlm kehidupan Chandra. Beberapa prajurit masuk ke kamarnya & Helena menegur mereka alasannya yaitu masuk ke kamar tanpa ijin terlebih dahulu. Kepala prajurit menjelaskan kalau Chanakya menyuruh utk menyidik setiap kamar & Helena kembali mengingatkan mereka kalau ini yaitu kamar ibunya. Apama menenangkan Helena & menyuruh Helena membiarkan para prajurit itu menjalankan tugasnya. Para prajurit itu pun mulai memeriksa.
Pandugarthi tengah bermain2 dgn mainan2nya. Para prajurit masuk & mulai memeriksa. Pandugarthi pura2 panik & menyampaikan utk tdak menyentuh mainan2nya atau mereka akan di laporkannya pada Chandra Nandini . Madhav muncul menenangkannya & berkata kalau prajurit2 itu hanya mengikuti perintah Chanakya kemudian Madhav beranjak pergi. Pandugarthi berpikir kalau dirinya harus mengontrol amarahnya.
Chaya berbicara pada Malayketu ketika para prajurit menyidik kamar mereka. Chaya berkata bahwa mereka masih belum bisa mempercayainya (Malayketu). Malayketu menenangkan Chaya & berkata kalau Chanakya niscaya memiliki alasan tersendiri utk melaksanakan investigasi & semua itu demi Bindusara. Chaya menyahuti betapa baiknya beliau (Malayketu).
Chandra menyelam & melihat kaki Nandini terjepit bebatuan. Chandra membebaskannya & menggendongnya naik ke permukaan. Chandra mendudukkan Nandini & mencoba membebat luka panahnya. Nandini menyampaikan pada Chandra bahwa mereka harus datang di istana sebelum matahari karam kemudian Chandra memapahnya bangun & membantunya berjalan. Sinopsis Chandra Nandini Episode 53 Part 1
Seorang pelayan memberi kabar pada Moora bahwa Chandra Nandini sudah kembali dari pooja Kalash & Nandini berhasil membawa air suci. Moora terlihat emosi. Apama yg tengah bersamanya berkata pada Moora kalau beliau harus melaksanakan aarti pada Nandini meski bekerjsama beliau ingin Helena yg melaksanakan pooja nya tapi Chandra menginginkan Nandini yg melakukannya. Moora pun beranjak pergi dgn emosi. Apama kemudian berbicara pada Helena bahwa mereka sudah gagal tapi tdak kali ini. Apama menambahkan bahwa Nandini & Moora akan segera terbakar kemudian Chandra akan ikut terbakar dlm api tersebut. Helena pun tersenyum mendengar ucapan ibunya.
Pendeta berbicara pada Chandra Nandini. Chandra Nandini kemudian maju & melaksanakan ritual utk Dewa Siwa. Helena emosi ketika melihat Chandra memegang tangan Nandini.
Helena pun mengomel pada ibunya alasannya yaitu Chandra kembali akrab dgn Nandini. Apama pun membalas supaya Helena melihat hasil dari permainannya nanti. Setelah tamat dgn ritualnya pendeta meminta Moora melaksanakan aarti. Moora teringat ucapan Nandini yg menyuruh Chaya keluar dari istana. Pendeta kembali berbicara bahwa pooja tdak akan lengkap tampa aarti & Moora hanya terdiam. Chandra meminta ibunya melaksanakan ritualnya. Moora pun kemudian membasuh kaki Nandini sebagai bab ritual. Moora melakukannya sembari bengong & teringat ketika suaminya di lenyapkan. Moora melaksanakan aarti & Nandini berterimakasih alasannya yaitu sudah mempercayainya & kepercayaannya itulah yg membuatnya berpengaruh utk menuntaskan poojanya. Nandini berharap Moora senang dgn poojanya. Moora membalas ucapan Nandini, “aku telah menentukan Helena tapi kamu melangkah masuk..kau bisa menuntaskan pooja ini hanya alasannya yaitu Chandra melindungimu atau kamu tdak akan pernah bisa melakukannya”.
Nandini berjalan tertatih2 ke kamar kemudian menarik tirai pemisah ranjangnya & Nandini kembali teringat ucapan Moora tadi. Chandra masuk ke dlm kamar sambil menyampaikan kalau dirinya sangat lelah & mengantuk, Chandra juga menambahkan semoga tdak mengharapkannya utk menjaga Bindusara. Chandra berjalan ke ayunan Bindusara & tdak melihatnya. Chandra menanyakannya pada Nandini. Nandini menjawab kalau Bindusara akan tidur bersama Ibu suri. Chandra bergumam bahwa ini kesempatan bagus, Nandini bertanya apa yg diucapkannya. Chandra kemudian duduk disebelah Nandini & mengajak Nandini memanfaatkan waktu yg ada utk berduaan. Nandini pura2 menguap & menyampaikan kalau dirinya sangat lelah & mengantuk.
Pandugarthi tiba2 masuk & berbicara pada Nandini semoga membacakan kisah utknya kemudian Pandugarthi duduk diantara Chandra Nandini & kembali mengobrol dgn Chandra Nandini menceritakan apa yg terjadi di istana hari ini perihal insiden Bindusara. Chandra Nandini pun terkejut mendengar kisah Pandugarthi. Nandini kemudian bergegas keluar kamar utk melihat Bindusara. Chandra juga berpikir akan menjaga Bindusara. Pandugarthi merasa senang & berpikir bahwa segera dirinya akan menghabisi Chandra & Bindusara & sehabis itu Magadha akan menjadi miliknya.
Pagi harinya Moora berjalan di koridor. Pandugarthi melihatnya & teringat bagaimana Chandra menghabisi kakak2 & ayahnya. Pandugarthi kemudian melempar mainannya pada Moora. Moora berhasil mengelak. Pandugarthi kemudian bertepuk tangan & Moora menyampaikan bahwa perbuatannya itu tdak baik alasannya yaitu bisa melukai seseorang. Pandugarthi menjawab kalau dirinya ingin menghabisinya & Pandugarthi mengingatkan Moora kalau dulu ayahnya sudah menghabisi suaminya & menggantung kepalanya di istana. Moora emosi mendengarnya & memperingatkan Pandugarthi utk jaga perilaku & menghentikan kegilaannya. Pandugarthi membalas menghina Moora dgn menyampaikan kalau beliau & suaminya yg gila. Moora meneriakinya & menamparnya. Tepat ketika itu Nandini muncul & melihat. Pandugarthi melihat Nandini & menangis. Nandini menghampiri Pandugarthi & menenangkannya kemudian bertanya pada Moora mengapa menampar Pandugarthi. Moora menjawab kalau Pandugarthi sudah mempertanyakan prinsipnya & mempermainkan kematian suaminya. Nandini menyampaikan kalau Pandugarthi tdak dlm keadaan sadar menyampaikan itu & Nandini meminta maaf pada Moora atas perilaku kakaknya. Moora menyampaikan bahwa dirinya seorang ibu suri & tdak bisa mentolerir segala sesuatu yg melawan suaminya, Moora menambahkan bahwa tdak kondusif membiarkan Pandugarthi sendirian & bila Nandini mengkhawatirkan kakaknya maka Pandugarthi harus dikurung disebuah kamar, Pandugarthi menolak di kurung. Nandini memohon semoga Moora tdak melaksanakan hal tersebut pada kakaknya. Chandra muncul & Pandugarthi melapor padanya kalau Moora menamparnya & Pandugarthi meminta Chandra menghukum Moora. Chandra membawa Pandugarthi mendekat pada Moora & bertanya mengapa melaksanakan hal tersebut pada Pandugarthi. Moora menjawab, “ya..aku melakukannya & saya tdak menyesalinya..”. Chandra menyela & Moora menjawab, “ bila ada seseorang yg berkelakuan tdak baik maka beliau harus melalui semua ini..dan bagaimana kamu bisa melupakan airmata ibumu..kenangan usang itu bahkan masih menusuk diriku & sangat sulit utk melalui semua ini”. Kemudian Moora beranjak pergi.